Senjak Gencatan Senjata antara Utara dan Selatan pada 1950-1953, Korea Selatan bangkit dari keterpurukan menjadi ekonomi dunia terkemuka, namun, ekonomi Korea Utara justru anjlok.
Mike Pompe berjanji negaranya akan membantu pembangunan ekonomi Korea Utara, bila Kim Jong-un bersedia menyerahkan seperangkat senjata nuklirnya.
Menurut laporan yang dirilis pada Jumat itu bahwa penurunan ini merepresentasikan perubahan haluan dari ekspansi ekonomi Korea Utara sebesar 3,9 persen pada tahun 2016.
Ekonomi Korea Utara telah terpukul oleh sanksi selama bertahun-tahun atas program nuklir dan senjatanya, dan hujan lebat serta banjir juga memakan korban.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un tidak menghadiri pertemuan yang dipimpin oleh Choe Ryong Hae, ketua komite tetap SPA.